Penggunaan bacaan yang kontekstual
AKM
Melakukan pengukuran kemampuan lietrasi siswa secara berkala di luar AKM
Meningkatkan kemampuan guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran literasi
Memastikan / mengawal kegiatan peningakan literasi secara rutin
Kemampuan peserta didik untuk memahami, menggunakan, merefleksi, dan berinteraksi dengan teks tulis agar seseorang mampu meraih tujuan pribadi, mengembangkan pengetahuan dan potensinya, sehingga dia mampu berpartisipasi sebagai warga masyarakat.
alur berpikir program
Literasi Membaca
SARAN
UKURAN yang DIGUNAKAN
Definisi literasi
Karena AKM diturunkan dari PISA yang berfokus pada mengukur kemampuan peserta didik menggunakan kemampuannya (membaca) dalam kehidupan sehari-hari, maka teks tulis yang sebaiknya digunakan memiliki variasi yang ada dalam keseharian (contoh: brosur, koran, pamflet, flyer, infografis, baliho), selain penggunaan buku. Penggunaan buku sendiri perlu diperkaya dengan beragam genre dan bentuk tulisan. Jika melihat kompetensi yang diukur, maka kegiatan literasi perlu diperkaya juga dengan kegiatan yang tidak hanya memperkuat pemahaman terhadap teks, namun kemampuan lain sesuai definisi literasi. Belajar dari pengalaman program literasi terdahulu: USAID pernah melakukan program literasi dengan buku bacaan berjenjang, dengan fokus pada kemampuan membaca awal. Program ini diukur dengan EGRA (Early Grade Reading Assessment). Pembelajaran yang dapat diambil dari program ini adalah:- ketersediaan buku terbatas
- biayanya besar
- tidak menyasar kemampuan membaca kelas tinggi
- tidak menyasar pada "literasi" yang didefinisikan pusmendik kemdikbud.
