ODHA
Ika Luth
Created on November 27, 2022
Over 30 million people create interactive content in Genially
Check out what others have designed:
C2C VOLUNTEER ORIENTATION
Presentation
TALK ABOUT DYS WITH TEACHER
Presentation
CIRQUE DU SOLEIL
Presentation
LAYOUT ORGANIZATION
Presentation
TALK ABOUT DYS TEACHER-TEACHER
Presentation
PRODUCT MANAGEMENT IN MOVIES & TV SHOWS
Presentation
ESSENTIAL OILS PRESENTATION
Presentation
Transcript
Project
28 November 2022
Stigma Mahasiswa Umum Terhadap ODHA
(20190320010)(20190320022)(20190320039)(20190320037)(20190320055)(20190320065)(20190320078)(20190320097)(20190320111)(20190320119)
Kelompok 4
- Avinnia Sasadhara
- Ajeng Trisna K
- Rizqilla Az-Zahra Z
- Bayu Prasetyo
- Niken Briana Tasya
- Ais Izza Fadhilah
- Ika Lutfiyyah Karen
- Rizkiana Kurniasari
- Fatkhal Khairu Najib
- Nurdewi Putri R U
03. Analisis berdasarkan EBN
04. Kesimpulan
02. Hasil Wawancara
01. Latar belakang
Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Bagaimana stigma mahasiswa umum terhadap orang dengan HIV/AIDS?
HIV/AIDS menjadi masalah kesehatan masyarakat akibat angka penularan yang masih meningkat setiap tahun. Stigma mahasiswa pada ODHA dapat membuat penderita tidak melakukan pemeriksaan kesehatan dan akan menurunkan kualitas hidup mereka.
Apakah anda tahu terkait dengan penyakit HIV?
01. Hasil Wawancara
Ya, saya tahu secara garis besar, saya mengetahui apa itu HIV dan bagaimana penyebaran HIV serta dampak HIV pada penyandangnya dan saya terakhir tau mengenai virus tsb. bahwa bisa diterapkan pengobatan namun tidak bisa disembuhkan secara total
02. Hasil Wawancara
Apakah anda pernah bertemu dengan orang yang terkena HIV?
Belum pernah, sampai saat ini saya belum pernah bertemu dengan orang yang terinfeksi HIV, namun saya mengetahui beberapa cerita mengenai orang yang terinfeksi oleh virus tsb.
03. Hasil Wawancara
Kalau pernah ketemu, bagaimana respon anda?
Jika saya berkesempatan bertemu dengan orang yang terinfeksi HIV respon saya akan biasa saja karena HIV sendiri hanya bisa tersebar melewati cairan tubuh, saya malah lebih bersimpati pada yang terinfeksi karena harus menghadapi virus tsb.
04. Hasil Wawancara
Ya, dapat melalui cairan saliva dan darah, berhubungan seksual, pemakaian jarum suntik bekas. Lalu penularan atau penyebaran HIV melalui cairan tubuh yang saya ketahui seperti cairan sperma atau cairan vagina pada saat berhubungan, atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Terkait cara penularan HIV, anda mengetahui atau tidak? Kalo iya bagaimana?
05.
Hasil Wawancara
Menurut anda, penting atau tidak edukasi terkait HIV/AIDS?
Menurut saya pribadi ya, penting agar masyarakat dapat menghindari penularan virus HIV/AIDS yang berbahaya. Edukasi mengenai HIV ini sangat penting apalagi diajarkan sejak dini, karena selain dapat mengedukasi tentang bahaya dari HIV sendiri juga dapat mengendukasi tentang bahaya dari kenalakan-kenakalan remaja pada umumnya (free sex, drugs, etc.)
06. Hasil Wawancara
Saya pernah mendengar mitos penularan HIV melalui penggunaan alat makan yang sama dengan penderita. Dahulu ketika saya masih duduk dibangku SD saya pernah beberapa kali mendengar isu seperti ini namun saya telah mendapat validasi dari berbagai sumber bahwa hal tsb. adalah salah.
Apakah Anda pernah mendengar mitos di masyarakat mengenai HIV seperti penularan melalui berjabat tangan, bersamaan menggunakan alat makan, dan jika terkena keringat?
Menurut Anda, apakah HIV AIDS dapat disembuhkan?
07.
Setahu saya obat untuk penyakit HIV/AIDS belum ditemukan. Dari sepengetahuan saya, orang yang telah terinfeksi dapat diobati namun tidak bisa sembuh untuk saat ini, namun saya harap dapat segera ditemukan metode penyembuhan bagi yang telah terinfeksi.
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan hasil bahwa rata-rata mahasiswa sudah memiliki pengetahuan dan persepsi yang baik mengenai penyakit HIV/AIDS beserta cara penyebarannya. Seluruh partisipan memiliki stigma yang positif terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Analisis EBN
Wawancara terkait stigma mahasiswa umum terhadap orang dengan HIV/AIDS dilakukan pada 4 mahasiswa semester 7 jenjang pendidikan S1 program studi non-kesehatan.
Penelitian lain menyebutkan bahwa mahasiswa yang mempunyai pengetahuan yang baik mengenai upaya pencegahan dampak penularan HIV/AIDS akan berpeluang 3,445 lebih besar memiliki stigma yang baik terhadap ODHA dan mahasiswa yang mempunyai persepsi positif tentang pencegahan dampak HIV/AIDS akan berpeluang 3,012 lebih besar memiliki stigma yang baik terhadap ODHA. Persepsi mahasiswa terhadap ODHA berpengaruh terhadap sikap dan perilaku memberikan stigma (Dewi et al., 2021).
Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stigma positif pada mahasiswa tersebut, yaitu umur, tingkat pengetahuan, dan persepsi. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa umur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prasangka dan stigma. Meningkatnya umur sejalan dengan meningkatnya keterbukaan pikiran dan integrasi terhadap stigma orang dengan HIV yang ada (Widyaningtyas et al., 2022).
Analisi EBN
Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang kami dapatkan bahwa partisipan sudah mengetahui terkait apa itu HIV dan bagaimana cara penularannya.
Referensi
R2
R1
Widyaningtyas, P., Damayanti, R., Hijami, A., & Rosalina, R. (2022). Stigma Mahasiswa Universitas Indonesia Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Jurnal Kesehatan Global, 5(2), 77–87.
Dewi, R. K., Kusumaningrum, T. A. I., Saputri, M. W., Febriyanti, D., & Pebrianti, S. (2021). Faktor Personal dan Sikap Teman mengenai Tindakan Pencegahan Dampak Penularan HIV/AIDS dengan Stigma Mahasiswa Terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jurnal Kesehatan, 14(2), 184–194. https://doi.org/10.23917/jk.v14i2.15056
Thanksfor your attention
Any question?